Ambon | www.pa-ambon.go.id
Untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan Pengadilan Agama Ambon mengadakan acara kuliah tujuh menit (KULTUM) yang dilaksanakankan pada setiap hari kamis tepatnya selesai ibadah sholat ashar berjamaah bertempat di ruang aula Pengadilan Agama Ambon. Materi KULTUM tersebut disampaikan langsung oleh Drs. Abd. Razak Payapo (Hakim PA. Ambon) dan diikuti oleh seluruh Pegawai Pengadilan Agama Ambon.
Mengawali Kultum-nya, Drs. Abd. Razak Payapo bercerita bahwa pada tanggal 24 Oktober yang lalu, bertepatan dengan tgl 29 Zulhijjah, beliau menempatkan diri untuk shalat jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta. Dan Dikala itu, yang bertindak sebagai Khatib adalah Imam Besar, Masjid Istiqlal dan ada 3 (tiga) kesimpulan dalam materi khutbah tersebut yang bagi beliau sangat menarik untuk dicermati, salah satunya adalah bahwa sangatlah rugi bagi seseorang, apabila dalam hidupnya, seluruh amal perbuatannya hanya dinilai sebatas pengertian Amal semata, dan tidak didorong untuk menyentuh pengertian Ibadah sebab yang dikatakan Amal belum tentu Ibadah. ini sangat penting untuk dicermati.
Beliau pula menyampaikan bahwa apabila kita bertolak dari konteks tersebut maka dapat di pastikan bahwa kedisiplinan yang kita tegakkan melalui apel pagi dan sore, serta komunikasi yang kita bangun baik yang bersifat Vertikal maupun bersifat horisoltal di antara sesama, bisa saja belum tentu bernilai ibadah, dan kalau ini yang akan terjadi tentunya sangatlah kita sayangkan ‘ujarnya’.
Nah. Solusi yang harus digunakan, agar seluruh kegiatan kita, baik pada saat kita berada dilingkungan kantor maupun pada saat kita berada diluar akan bernilai bernilai Ibadah, maka menurut beliau gunakan rumus pamungkasnya yaitu : Prof. DR. Quraish shihab dalam bukunya Tafsir Al-Mishbah. Juz. I. h. 62. Mengutip pendapat Imam Gazali sebagai berikut :
Bahwa yang dimaksud dengan Ibadah yang dikaitkan dengan Pengabdian seorang hamba, harus memenuhi 3 kriteria :
- Apa saja yang kita miliki harus diyakini, bahwa itu bukan milik kita, tapi milik Allah SWT.;
- Segala usaha yang kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, harus diyakini, bahwa itu atas petunjuk Allah SWT;
- Segala sesuatu yang akan kita lakukan, berhasil atau tidak, itu karena kehendak Allah SWT;
Dengan adanya 3 kriteria ini, yang pada hakekatnya merupakan penyerahan diri secara totalitas kepada Allah SWT.Untuk memperoleh predikat sebagai HAMBA ALLAH, yang sesungguhnya, maka marilah dalam menata hidup kita kedepan kita sertakan 3 kriteria ini dalam setiap gerak dan langkah kita, semoga kitadi golongkan termasuk dalam pengertian ibaadurrahman, yaitu hamba-hamba yang dikasihi allah SWT. Amin.
Diakhiri KULTUM, beliau menyampaikan salah satu Hadits Qudsi, yang bersumber dari Sahabat Abu Hurairah dan di riwayatkan oleh Imam Buhari dan Imam Muslim, dengan lebel Mutafaqqun Alaih ;
Artinya: Jangan sekali-kali Aku bertemu dengan salah satu diantara kamu yang datang pada hari Qiyamat, dalam keadaan memikul seekor kuda, dan kuda itu berteriak dengan keras. Dan beban yang kamu pikul sangatlah berat, dan kamu menyatakan kepadaku,
Wahai Nabiku, berilah aku pertolongan, maka nanti akan kujawab, Aku tidak akan dapat menolongmu sedikitpun, karena penderitaan yang kamu alami ini, telah ku peringatkan kepadamu di dunia. (IT)