on . Hits: 1452

Ambon | www.pa-ambon.go.id

Dengan memaknai hakikat ramadhan 1434 H kita tingkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian sesama begitulah tema Pengadilan Agama Ambon yang pada hari selasa (23/07/2013) kemarin menggelar buka puasa bersama dengan anak yatim dari yayasan panti asuhan Al-Madina. Buka puasa bersama yang digelar di Kantor Pengadilan Agama Ambon tersebut juga di hadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua PTA Ambon Drs. H. Jufri Ghalib. SH. MH dan DR. H. A. Mukti Arto. S.H.M.Hum, Hakim Tinggi PTA Ambon, Kepala Kementerian Agama Kota Ambon, seluruh jajaran Peradilan dari empat lingkungan Peradilan di Ambon serta anak-anak dari yayasan panti asuhan Al-Madina kota Ambon.

Dalam sambutannya Ketua Pengadilan Agama Ambon Drs. H. Ilham Mushaddaq, SH, MH menyampaikan terima kasih kepada yayasan Al-Madina yang telah bersedia membawa anak-anak panti asuhan untuk sama-sama berbuka puasa dan bersilatuhrahmi di Pengadilan Agama Ambon ini semoga dengan kehadiran anak-anak panti asuhan ini memberikan rasa kebersamaan dan kepedulian kita terhadap anak-anak yatim dan mudah-mudahan ini adalah pertemuan yang membawa berkah dan rahmat kepada kita semua, semoga kita dapat terlepas dari bala yang akan menimpa kita. Jumlah anak yang diundang untuk berbuka puasa bersama sebanyak 37 orang semuanya dari yayasan Al-Madina dan sekarang mereka sudah ada bersama kita ujarnya’ yang nantinya akan dberikan sekedar bantuan untuk membantu menggembirakan mereka di bulan ramadhan ini. kemudian beliau menyampaikan permohonan maafnya apabila dalam kegiatan ini ada hal-hal yang tidak berkenan inilah kemampuan yang ada pada kami (Pengadilan Agama Ambon) terutama tempat yang memang kurang semestinya namun tidak mengurungkan semangat kami untuk mengadakan kegiatan ini. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sebagai tanda kebersamaan dengan anak-anak panti asuhan Al-madinah yang diserahkan langsung oleh Ketua Pengadilan Agama Ambon Drs. Ilham Mushaddaq, SH, MH.

untuk menunggu waktu berbuka puasa acara dilanjutkan dengan Tausiah yang disampaikan oleh Dr. I Gusti Ketut Abdul Kahar, M.Pdi dalam tausiahnya beliau menyampaikan saya berdiri disini sebetulnya belum pantas mengapa karena saya orang hindu yang masuk islam sedangkan yang saya hadapi adalah orang-orang islam kultur bahkan islam sejati saya memeluk islam ini hanya karena satu hal saja yakni suka mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, kesukaan itulah yang mengantarkan saya untuk memeluk islam, pengalaman saya berpuasa setelah masuk Islam ini jauh sekali berbeda dengan saya yang pernah berpuasa selama 3 hari sebelum saya memeluk Islam karena di Agama Hindu itu ada puasanya juga selama 3 (tiga) hari, bukan puasa untuk menahan lapar dan hawa nafsu melainkan puasa untuk menahan hal-hal yang dapat mengahasilkan materi, hal inilah yang membuat perbedaan dengan puasanya orang muslim yang memang betul-betul puasanya dapat berdampak pada prilaku kehidupan manusia itu sendiri.

Beliau memandang islam itu dari 3 (tiga) dimensi letak karakter islam yaitu Kitabullah (kitab) Kitab suci Al-Qur’an itu dapat dibuktikan secara ilmiah huruf dan letak tempatnya tidak pernah berubah beda dengan kitab-kitab yang lain makin hari makin berbeda yang dapat menimbulkan distorsi atau penyimpangan, yang kedua Nabinya menyampaikan wahyu, Allah memberi hidayah kepada Rasulullah untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia, kemudian yang ketiga ibadah puasa yang rupanya agama-agama lain juga memiliki kewajiban yang sama yaitu berpuasa dan islam sendiri memiliki perbedaan yang khas mengenai berpuasa karena puasa adalah sebagai sebuah perintah untuk menahan hawa nafsu yang memang berdampak pada prilaku manusia.

Beliau juga menyampaikan kalau terlalu berpuasa bukan kepantasan namanya tapi keterpaksaan karena dengan berpuasa kita sebagai mahluk tuhan dapat belajar untuk menghormati jiwa kita sendiri dan patut untuk menahan sekian banyak makanan yang dimasukkan ke dalam perut  untuk kepatutan organ-organ tubuh kita, oleh karena itu kalau terpaksa berpuasa maka terpaksa juga membuka puasa dengan banyak makanan dan tidak memikirkan tentang organ tubuh sehingga banyak orang yang berbuka puasa bukan dengan hatinya melainkan dengan nafsunya. Tapi kalau patut dia berpuasa dia dapat memperhatikan organ tubuhnya, mudah-mudahan kita ini termasuk orang-orang yang pantas dan patut berpuasa sehingga kelak di yaumil kiyamah puasa ini datang sebagai penerang jalan kita dan patut kita memasuki surganya.

Suasana kebersamaan terasa hangat setelah berbuka puasa bersama dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah sholat magrib bersama-sama di Aula Pengadilan Agama Ambon.

Add comment


Security code
Refresh

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Ambon Kelas I A

Jl.Raya Kebun Cengkeh, Batu Merah Atas, Ambon - 97128

Telp. : (0911) 349 815

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

SOSMED

facebook     instagram     youtube

IT Pengadilan Agama Ambon © 2019